Trend busana semakin hari semakin kompleks. Setiap individu semakin memiliki idealisme dalam berbusana dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu pada jaman sekarang dan di masa mendatang para designer juga lebih leluasa berekspresi sesuai idealisme masing-masing.
Menyikapi ekspresi busana tahun ini, Toto Supangat menggarap suatu konsep yang diyakininya menjadi trend pada tahun 2014. Garis horizontal dengan kombinasi potongan pola diagonal di bagian tertentu akan lebih mendominasi. Garis pola badan bagian depan seringkali lebih tinggi dari pola badan belakang. Konsep ini akan membuat si pemakai busana nampak berjalan lebih tegap bahkan hampir rebah.
Dengan idealisme: 'simplicity', Toto Supangat yang selalu mengutamakan konsep kesederhanaan dalam setiap designnya tanpa dibebani oleh detil asesoris yang berlebihan seperti payet, kristal atau asesoris lainnya, kali ini hanya bermain dalam warna, bahan dan pola design. Menurut Toto, busana yang dikenakan harus mendukung penampila kita dan jangan sampai asesoris yang berlebihan justru akan menutupi karakter dan kecantikan si pemakai busana. Oleh sebab itu busana yang dikenakan harus menjadi perangkat yang bisa menutup kekurangan serta menonjolkan kelebihan kita. "Jika asesoris tidak tepat atau berlebihan, khawatirnya nanti orang hanya memperhatikan bajunya saja dan malah orangnya tidak kelihatan. Kecuali yg kita buat itu memang konsumsi event tertentu semisal karnaval atau pesta kostum, bolehlah dibuat semeriah mungkin tanpa menonjolkan si pemakainya", demikian penjelasan Toto Supangat.
Toto Supangat yang sempat bermukim di Amerika selama 10 tahun dan pernah bergelut dalam beberapa industri fashion di New York seperti Invinity, American-Europe, Benetton, dan Alexander McQueen ini, beranggapan bahwa trend fashion selalu diiringi oleh trend warna-warna tertentu sesuai karakter warna yang sedang digemari pada jaman itu. Berdasarkan hal tersebut, Toto Supangat menawarkan berbagai konsep kombinasi yang menjadi pilihan pemaduan warna untuk trend 2014.
"Warna selalu menjadi hal penentu dalam memilih busana. Warna adalah idola, manusia rindu akan warna ibarat Matahari memimpikan Pelangi sejak terbit hingga terbenam. Namun sayangnya Pelangi hanya muncul di saat tertentu saja, di kala hari terbebas dari berbagai konflik yg menutupi biasnya", demikian uraian Toto; Sang designer yang pernah menjadi bintang tamu di sebuah ajang kompetisi designer di Republik Tatarstan dan pernah pula diundang oleh McGor (salah satu EO terbesar di Moscow) untuk menampilkan lebih dari 80 karya busananya di Vegas, mall terbesar di Rusia, pada tahun 2010 lalu.
Warna dan motif solid pada bahan yang berupa garis lurus, kurva, dan persegi diprediksi oleh Toto akan lebih dominan di tahun 2014. Untuk lebih mendukung hal tersebut, Toto memilih beberapa bahan tenun dari daerah Bugis dan Makassar yang bermotif kotak-kotak yang bersahaja dengan warna yang solid dan cukup berani. Jenis bahan, motif, dan warna tersebut juga pernah digunakan oleh Toto Supangat di berbagai busananya dalam peragaan busana di kota Moscow, St. Petersburg, Vladimir, dan Kazan yang diperagaan oleh puluhan model profesional dari Rusia.
Kesederhanaan pola dan aplikasi seorang Toto Supangat ini dituangkan pula dalam sejumlah busana yang ditampilkan dalam Plaza Senayan Fashion Factory Trend 2014 beberapa waktu lalu. Dengan mengusung kebebasan dalam mengekspresikan warna, Toto mengangkat tema "Dream of The Sun" yang menghadirkan Pelangi dengan bias tak berbatas yang memanjakan mata kita dengan karakter warna yang sangat veriatif.
IS/is
Tidak ada komentar:
Posting Komentar